Thursday, August 9, 2007

Sepuluh Tip Sukses Right Here

Right Now Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya, mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam.

Sukses bagi saya adalah mindset.

Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming. Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia "sukses" di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini. Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut "sukses"? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak.

Seorang bermental juara alias bermindset "orang sukses" bisa jadi hanyalah seorang salesman saja. Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10 mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, film Door to Door dan buku berjudul Ten Things I Learned from Bill Porter oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata orang awam ia tidaklah termasuk kategori "sukses secara finansial." Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.

Nah, lantas apa resep 10 tip sukses concoction ala Jennie?

Satu, bersyukurlah atas hari ini. "Just to be alive is a grand thing," kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.

Dua, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever." Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.

Tiga, setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego. Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, "There are all kinds of writers, there are all kinds of readers." Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in the world.

Empat, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, "Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail." Jangan latah mengikuti orang lain, dengar kata hati dan ikutilah jalan yang belum kelihatan.

Lima, belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.

Enam, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.

Tujuh, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.

Delapan, semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.

Sembilan, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.

Sepuluh, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga.

Jangan tunggu-tunggu lagi. "Just do it," kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiap kesempatan, karena itu mungkin yang terakhir. Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).
-----------------------------------

Tuesday, June 19, 2007

Kesunyian...

Hari mulai senja saat itu,
Aku mulai merapihkan semua berkas ...
memasukkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk referensi kerjaan dirumah.
sedikit say good bye di YM sama beberapa teman yg terbilang akrab.
dan mulai mengklik icon yg paling populer di monitor komputer.
SHUT DOWN...

menuju ke tempat ke-2 yg hampir setiap hari aku datangi,
untuk menambah penghasilanku.

Pukul 23.30,
hampir tengah malam ... keadaan jalanan pastinya sudah sepi.
dan hanya ada beberapa supir2 bis yang msh setia menunggu penumpang yg pulang kemalaman.
Saya menaiki angkot yang biasa menemani aktifitas saya.
Pilihan selalu tertuju pada kursi depan dekat supir, agar bisa melihat suasana malam yg begitu hening dan tenang.

Dan, mata saya tertuju pada sebuah toko yg telah ditutup rapat oleh pemiliknya.
Didepan toko itu, terdapat sebuah kursi panjang yg terbuat dari kayu.
Dan diatasnya terbujur tak berdaya seorang anak mungkin umurnya sekitar 10-12 tahun.

Bagi saya anak itu tidak berdaya, mungkin sebaliknya bagi dia yang sedang menikmati tidurnya dengan mimpi-mimpi yang indah. Bermimpi tentang kedamaian dan kasih sayang yang dia harapkan, memiliki kamar yang nyaman untuk dia beristirahat dimalam hari, mengharapkan ada yang memberikan dia kecupan hangat sebelum dia tidur, dan menceritakan kisah-kisah kehidupan.
Mungkin, yang dia inginkan kasih seorang ibu yang menemaninya di saat dia terlelap.

Tapi, sepertinya dia tidak memiliki itu.
Tidak ada yang mencarinya, padahal hari sudah sangat gelap.
Tidak ada yang perduli padanya apakah dia kedinginan.
Tanpa pakaian yang layak dan alas kaki, dia seperti memakai selimut tebal yang melindungi tubuhnya dari hawa dingin. Dan dia sangat nyaman tertidur pulas dengan mimpinya.

Oh Tuhan...
Tak terasa air mata ini menetes

Thursday, May 24, 2007

Mangga muda

Dari beberapa hari lalu pengen banget makan mangga muda yang asem sem sem... kaya keringet afif kalo bangun bobo :P.
akhirnya kemaren pulang kerja mampir ke islamic, kebetulan disitu ada tukang buah yg komplit segala buah dijual kecuali buah **** sensor boooww.... dari duren sampe cempedak.

transaksi jual-bel :P

mas brp mangganya 1 kilo?
10000 mba
waduh mahal aja, gak bisa kurang
wah harga pas mba
ya udah deh bungkus cari yg asem ya mas

*clingak clinguk mencari sesuatu yg kira2 bisa dibeli lagi
ternyata ada kerupuk ikan juga nih (wedeh saking komplitnya segala ada nih toko buah)

mas jual kerupuk ikan juga. brp sebungkusnya
5000
murah aja (hehehe kebalikan ma mangga soalnya tu krupuk banyak bgt isinya)
ambil sebungkus aja mas
palagi mba
udah deh kalo diterusin bisa merembet sampe ke duren2 gw beli hahahaha...
(inget kantong)

akhirnya transaksi dgn tukang buah pun selesai.


dengan senyum penuh kepuasan dan kemenangan karna dr maren pengen bgt mangga muda
naek angkot dan pulang kerumah

sampe rumah afif udah nunggu depan pintu.
"bu bawa ue nda?" ...
"ibu bawa kerupuk sama mangga"...
"acikk.." si bang afif ketawa kegirangan, karena bawa tentengan pulang kerja itu wajib bagi afif :D
"tapi cium ibu dulu doong"... cups... dapet deh ciuman dr afif :)

duduk dulu nonton sinetron intan, trus gak lama ambil handuk mandi..wuih segerrr... langsung sendok nasi dan nyam...nyam...nyam... lapeerrrr... makan pake tuna sambel goreng dikasih kecap sama kerupuk yg tadi. waahhh uenakkkk... serasa blom makan seminggu.

blom kenyang juga inget mangga yg tadi dibeli.
ulek cabe sama garem, mangga dikupas dan siap diamankan dlm perut :D
wuih rasanya tak terkira slurppp...

lagi asik2 makan, Afif ngasih kertas sama pulpen.
"bu ambar dong... kin mbola cama ikan"...
" duh, tangan ibu kotor sayang" (nyari alesan,padahal lg nikmat bgt makan nih mangga).
"buuuuu...." sambil maksa Afif nyodorin kertasnya
"bentar ya dikiiiitttt lagi..."
"buuuuu...ikann...."
"ntar lagi nak, ibu lg makan dulu" (tetep egois hahahahaha)
" bebekk.... ayammmm... buuu.. ambangggg" masih maksa juga
terpaksa meninggalkan mangga muda dengan berat hati.

*duh afif gak boleh liat ibu seneng nih :D, jadilah sambil gambar bebek,ayam,bola,... sambil ngecesss liatin mangga di depan mata. hiks...